Pagi – pagi sehabis sholat subuh, melihat jam dinding kok masih terlalu dini untuk beraktivitas maklum sobat, suasana desa jauh dari hiruk
pikuk bising aktivitas perkotaan. Mau ngapain juga ni..? setelah agak lama
berpikir saya akhirnya melihat isi almari. Di rak paling atas saya lihat ada
beberapa deretan hadist – hadist dan Al quran. Saya lihat dan saya mantap : “OK,
saya ambil juz 6 hadist shohih Bukhari.”
Saya buka juz 6, wah ada kitabun nikah ni. Ehem..ehemm buka
ah … saya sendiri masih belum menikah siapa tahu dapat ilmu – ilmu yang dulu
pernah saya dapat tetapi saya dilupakan. Parah banget ya? Masih juga muda
(menurut saya sih wkkkk…) tapi pelupanya minta ampun. Setelah bolak balik
halaman juz 6, sampai deh saya pada hadist ini. Simak yuuk!
حَدَّثَنَا
مَرْحُوْمٌ قَالَ سَمِعْتُ ثَابِتًا الْبُنَانِىَّ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ اَنَسٍ
وَعِنْدَهُ ابْنَةٌ لَهُ قَالَ أَنَسٌ جَاءَتِ امْرَأَةٌ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعْرِضُ عَلَيْهِ نَفْسَهَا قَالَتْ يَارَسُوْلَ اللهِ
اَلَكَ بِى حَاجَةٌ فَقَالَتْ بِنْتُ اَنَسٍ مَااَقَلَّ حَيَاءَهَا وَاسَوْاَتَاهْ
وَاسَوْاَتَاهْ قَالَ هِىَ خَيْرٌمَنْكِ رَغِبَتْ فِى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَرَضَتْ نَفْسَهَا .......
رواه
البخارى
Sudah tau artinya kan? He..he.. ya sudah saya jelaskan bagi yang
belum tau artinya saja ya?
Jadi sahabat tsabit bercerita : “saya waktu itu sedang bersama anas dan di samping anas ada saudara
perempuannya.” Anas berkata : ”datanglah seorang perempuan (disini gak dijelasin
umur serta keadaan fisik atau keadaan apa pun loh ya!) pada rosul SAW yang
menawarkan dirinya kepada nabi untuk di nikahi.” Perempuan itu berkata : “
wahai utusannya Alloh apakah engkau mempunyai hajat terhadap saya?” jadi
perempuan ini melamar secara terang – terangan kepada nabi. Lalu saudara
perempuannya anas nyemlong : “ihhh.. sedikit sekali malunya ni perempuan..
kelakuan yang jelek ini kelakuan yang jelek ini.” Anas yang mendengarnya langsung berkata : “perempuan
itu lebih baik daripada kamu, dia senang (atau bahasa sekaran falling in love
wkk.. ) kepada nabi dan dia menawarkan dirinya pada nabi.”
OK Sobat dari
hadist tersebut di atas dapat di ambil kesimpulan yang namanya cewek ya boleh
saja melamar pada seorang cowok, syah kok, halal kok, mulya kok dan gak salah
sama sekali kok. Tapi yang perlu di garis bawahi dari hadist tersebut adalah MENEMBAK
MELAMAR ya! Menembak buat dijadiin istri
BUKAN PACAR! Ingat BUKAN PACAR!
Hadist ini boleh di
praktekkan. Kalau pun mungkin malu mau melamar sendiri pada sang pangeran
pujaan hati bisa juga lewat bantuan pihak ketiga. Mungkin lewat teman dekatnya,
tim PKW atau bahkan orang tua si cewek itu sendiri. Kalau mau yang lebih
berkesan dan penuh heroic bisa lah langsung ngomong sendiri ke sang pangeran
pujaan hati.
OK sobat? Jadi buar
paraa cewek yang lagi galau nunggu sang belahan jiwa kenapa gak mencoba
mempraktekan hadis ini? Selamat mencoba! ( ^_^ )
No comments:
Post a Comment